Selasa, 23 Maret 2010
Villson B. Eng:
Lahir 11 Juni di Sumenep Madura. Karyanya dimuat di harian Radar Madura. Pernah aktif di beberapa sanggar sastra. Kini tengah berencana menerbitkan antologi tunggal: Ladang Sunyi. Alamat kontak email: rengdhisa@gmail.com.
KEMBARA 1
Langkah diberondong legam
Memar lebam di tanah suram
Mimpi pun basi
Menunggui kuburan resi
Ambruk sangat dalam
Digusur dendam
2009
KEMBARA 2
Biar begitu, masih sering aku bersua
Pertapa merapal mantera tanpa makna
Kalau pun bermakna
Ujung-ujungnya yang terbaca
Tak tepat guna
Jaring-jaring dan laba-laba
Di jantung gua justru merajalela
Perlahan-lahan memangsa
Tinggal nama
Dengan gading yang sirna
2009
KEMBARA 3
Hingga hujan yang turun
Menebar deras sejuk halimun
Sebentuk pelampiasan
Tak berkesudahan
Mengikat musim-musim
Penyemian diulati minim
Pucuk-pucuk patah oleh nisbi
Setebal kabut yang tersaji
2009
KEMBARA 4
Melintas malam menembus siang
Bagianku adalah pagi yang tak terang
Lengang kerontang ditumpuki belulang
Aura dan hawa siluman
Terus-menerus menyesatkan pencapaian!
2009
BERCAK
Bukan semata tapak-tapak
Ternyata tanah terjangkit bercak-bercak
Wabah aneh yang hamanya tak mudak dilacak!
2009
CERITA IBU
Ibu berkisah seperti mendesah:
Di luas raya cakrawala yang menaungi kita
Sekelompok makhluk pemangsa tinggal di sana
Mengikis hawa murni, menghisap daya hidup kita
Tumbal utama untuk mengongkosi selera
Percumbuan syahwat mereka yang berhati buta
Ibu akhiri cerita. Mata-matanya berkaca-kaca
Berlinang menatap ringkih tubuh anak-anaknya
2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
aku mau belajar juga pada kalian
Posting Komentar