Laman

Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Kawasan Penyair Madura

Selasa, 23 Maret 2010

Musyfiqur Rahman



Lahir di Sumenep 5 Juli 1994 asal Ganding
tekun menulis puisi mulai ia duduk dikelas VIII
MTs. Bercita- cuta ingin mrnjadi penyair yang bisa mengubah peradaban suram menjadi peradaban yang terang menderang, sekarang ia duduk dikelas akhir MTs. 1 Annuqayah, dan nyantri di PP. Annuqayah Daerah Latee Rayon Darul Lughah Al-Arabiyah
Alamat: PP. Annuqayah Daerah Latee Rayon Darul Lughah
Al-Arabiyah no 05
Jl. Makam Pahlawan Guluk-Guluk
Sumenep Madura 69463
email: arrahman_afia@yahoo.com


PIJAKAN SANG TUNANETRA

Awali pertemuan itu
Menghembus karena angin menepi
Tujuh kali keliling
Matagari padang siang kembali malam
Engkau tusuk dengan jarum
Sehingga peti yang engkau pinta
Terbuka meleset pergi
Mengapa engkau lihat darah
Dan melambaikan tangan
Menyebarkan tali
Agar aku bisa mendaki tali itu
Tetapi itu hanya memakan sisa air
Setelah beribu-ribu tahan berubah
Sehingga dikatakan pada tulang-belulang
“kami sekarang akan memberikan
matagari ditanganmu”
tetapi engkau buka pakaian kata
datangkan pada sayap burung
sehingga pulau yang dulu kami bangun
akan berhati-hati membuka urat saraf
sejauh tuan yang membaca ceritaku
ysng dulu sempat aku tulis didedaunan
dan lautan sebagai tinta

Guluk-Guluk 02\2010

BERKAS PUING DESA KAMI

Awali perjumpaan dengan perjalanan
Memupuk perhatian derita
Mendapatkan teriakan angin
Karena kami sedang menghadiri pesta
Demi anak tujuh turunan
Akan berlayar manuju kebun
Meninggalkan puing-puing dan berkas
Angi bersemilir membawa layar perahu
Menyisakan setapak jejak penggalang jejak
Lalu berubah menaklukkan kota
Di depan deesa yang penuh petir
Menyambar kehidupan yang mereka buat
Dari lagu kapal peperangan
Oleh mereka yang membaca tarian bumi
Sehinga air mata bumi menati aral
Menjadikan kami lubang
Wajahnya menyerupai udang
Yang tebang mencari teka-teki
Air mata terbaring di atas tawa mereka
Lalu apa arti makhluk yang selalu menepi
Karena pada mereka
Semua orang di sini
Mengharap makanan dari peluh

Guluk-Guluk 02\2010

Tidak ada komentar: