Laman

Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Kawasan Penyair Madura

Selasa, 23 Maret 2010

Ummul Corn,

Ummul Corn,
Ummul Corn, adalah siswa SMA 3 Annuqayah. Berasal dari desa Tambuko Guluk-Guluk Sumenep 69463. Dunianya cukup silau oleh dongeng-dongeng pada setiap kilau butir jagungnya.


Membelah Topeng

Mad, nyala matamu adalah kunang kunang, malam itu
;saat kau menjelma katak bertapa dengan mahkota
Gigil angin menyapu telingaku
Lembut
Kau pintar meniup rasa
Kau lihai membisik kata
Tapi bagiku
Tak perlu kacamata untuk ku mengikat mata
Sebab aku tak rabun untuk
melihat tubuhmu yang biru, jernih, cahaya, dan panas
(hanya, aku takut terbakar…)

Ssst!
Suaramu berisik, Mad
Seperti tak tik hujan yang jatuh di seng kamar mandi
Hampir kau buat aku luluh oleh abjad
yang kau pahat pada relung relung rumah kayuku
Untuknglah
Tuhan masih melekat dalam urat
Hingga topengmu dapat kubelah

Guluk-Guluk, 04 Maret 2010


Kita Adalah Robot

Pada sebuah jembatan sore
Kau tengkurap di atas hamparan karpet merah
Kuda putih menari-nari di punggungmu
Aku berada di bawah cahaya bulan
Yang violet
Matamu
Juga pedangmu
Kita bertemu di rel kereta api siang bolong
Bohong
Khayal
Semua jadi kacau
Balau
Kau tertawa
Ada apa?
Aku menangis
Mengapa?
Pada sebuah keadilan
Kita tak pernah bertemu
Kau sore keemasan
Aku malam pekat
Siang itu rumah mereka
Pertemuan kita bohong!
Kita semua tidak gila
Tapi robot

Guluk-Guluk, 31 Januari 2010

Lelaki Angka Angka

Lelaki itu
yang meniupkan rindu
di sela sela bantal malam malamku
Lelaki itu
yang hadir
dengan sihir bermantra gigi putih
mampu membuatku mabuk dalam mimpi
hingga dejavu di negeri nyata
Lelaki itu
yang mengajariku berjalan
dari bukit
menuju surau tempat kekal kami
bersemayam
Lelaki itu
adalah guru
namun ia tak bisa menerjemah puisi
sebab di tangan kirinya hanya angka angka

Guluk-Guluk, 5 Januari 2010

Tidak ada komentar: