Laman

Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Kawasan Penyair Madura

Sabtu, 08 Desember 2007

Alfaizi

Alfaizi


Adalah lelaki keLahiran di Sumenep 1979. Alumnus Pond. Pest. Nurul Islam Karangcempaka & STKIP PGRI Sumenep Jurusan Bahasa & Sastra Indonesia. Menulis cerpen dan puisi. Karya-karyanya pernah di muat; Radar Madura (Jawa Pos Group), Annida. Kini aktif di LESBUMI Sumenep, sanggar kembara, forumbias & Membina Sanggar Lentera STKIP PGRI Sumenep.

Hp. 0817377323 e-mail: elvai_zi@telkom.net


reportase siang;

terkenang percakapan dayat raharja malam-malam

diwarung remang


elina, siapakah yang menulis sejarah itu

tulisan tulisanya mulai kusam

dan remang;

aku tak mampu membedakan mana bulan dan matahari,

awan dan hujan

malam hari dan siang hari,

warna hitam dan kecoklatan,

atau masjid dan gereja,

ditepinya ayat ayat kejujuran yang ditahiyatkan malam-malam

menjelma gumam tahlil jenazah

dipemakaman tak bernisan


di ujung jalan itu

dekat warung kopi babi

sebuah gedung bernama

istana atas langit

telah retak tembok-temboknya

bara api birahi membakar kamanusiaanya;

api anjing, api kucing, api babi, api api

bersekutu di dalamnya.


-di tubir jurang tepi pamatang

orang-orang mengais-ngais mimpi dengan kemelaratan

menenun hari-hari di tengah api dan matahari-


aku dendam melihatnya elina,

sebab binatang binatang itu mengencingi rumah dan wajahku

wajah kita yang teramat lugu,

binatang-binatang itu mencuri ikan-ikanku

ikan kita yang setiap pagi ngutang di sebrang jalan,

bintang-binatang itu memakan pakaianku

pakaian kita yang kita beli dari jual nasi dan kopi.

perjanjian adalah pencurian waktu

waktu adalah harapan dan kecemasan,

dan kecemasan itu adalah kematian yang tertunda,

dan kita elina, ialah diantara kecemasan dan kematian.


siapakah yang meneriakkan api kematian

yang tak mati nanti elina?

sumenep, 2007



Tidak ada komentar: