Bernama asli Khalili. Lahir di kampung Telentean desa Longos, Gapura, Sumenep, 10 Juli 1990. menyelesaikan pendidikan dasarnya di desanya sendiri (MI Taufiqurrahman, sementara SMP-nya ia habiskan di Yayasan Abdullah( YAS`A) Pangarangan, Sumenep.Ia selain menulis puisi, juga cerpen, esai, dan naskah kebudayaan agama. pada tahun 2006; memenangkan juara ke-2 lomba cipta puisi remaja tingkat nasional dalam rangka Bulan Bahasa & Sastra di Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta 2006; memenangkan juara 1 lomba penulisan sastra tingkat remaja Jawa Timur, di Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya 2006; memenangkan juara 1 sayembara penulisan sastra tingkat remaja Jawa Timur, di Teater Kedok SMAN 6 Surabaya 2007; memenangkan juara 2 lomba penulisan puisi religius tingkat mahasiswa se-Indonesia yang diadakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Purwokerto, 2010); nomine lomba cipta puisi Forum Tinta Dakwah (FTD) Forum Lingkar Pena (FLP) Riau, 2010; nomine lomba menulis puisi bertajuk “ Batu Bedil Award 2010” yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus, dalam rangka Festival Teluk Semaka (FTS) 2010; juara ke-1 lomba cipta puisi “ Give Spirit For Indonesia 2011” , Januari 2011; dan finalis lomba Cipta Cerpen Tingkat Mahasiswa se-Indonesia di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto 2011 ini. Ia juga mengikuti undangan Liburan Sastra Pesantren (Berlibur, Berkarya, Bersastra) bersama Penerbit LKiS dan komunitas Matapena, Jogja 2008. karya-karyanya yang sudah terbit;Akhir Sebuah Jalan (2006) Rumah Seribu Pintu (2007. Ia juga salah satu pendiri Rumah Sastra Bersama dan penggerak Bengkel Puisi Annuqayah.
Beralamat: Jl. Makam Pahlawan, PP. Annuqayah, Daerah Latee, Rayon Al-Bukhari 23, Guluk-guluk, Sumenep Madura Jawa Timur 69463.
Beralamat: Jl. Makam Pahlawan, PP. Annuqayah, Daerah Latee, Rayon Al-Bukhari 23, Guluk-guluk, Sumenep Madura Jawa Timur 69463.
Di Purwokerto
Hujan menyusut ke malam, hanya hitam
Dan putih. Kilat yang menggelombang
Dari sunyi, berpijar berat di wajahmu
Yang menahan gigil. Butir demi butir
Menemani perjalananku ke kota ini
09/Maret/10-10/April/11.
Malam Kaba
Menyusuri jalan penuh simpang, namamu jatuh
Dari kerangka puisi. Semburat cahaya tertangkap
Menikam kedipan mata, sebelum bingkai fajar
Sejenak perjalanan lahir...
10 April 2011, Lancaran.
Pagi Di Sabalao
Hanya sebuah jejak dan gerimis yang menenggelamkan
Suaranya ke percikan tanah yang terkubur keriput cuaca
Dan wajah petani.
10 april 2011, Latee.
Gerhana
Matamu yang sesibak, melahirkan para pezirah
Ke pelataran, dengan mata berkilat-kilat. Kutemui kau
Di ujung gerhana, serupa penjaga malam
Dan bayangan fana
11 april 2011, Latee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar