Laman

Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Kawasan Penyair Madura

Jumat, 07 Mei 2010

Ra. Maisur_Nispah



Ra. Maisur_Nispah ; Merupakan salah satu produk tuhan yang bersemedi di United States of Bragung yang terbit pada edisi 29 Juni 1994 di pangkuan ibunya. sampai sekarang ia masih tercatat sebagai Makhluk Tuhan yang paling Pintar, Funky Abiz, Kocak dan Setia pada kekasihnya. Disela-sela kesibukannya dia masih memperhatikan dunia tulis menulis bahkan sampai sekarang dia masih tercatat sebagai anggota Sanggar ANDALAS dan Teater KOTEMANG PP. Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.

HENING TERCIPTA KARNA SENYUMMU

hari ini lara melebur bersama asa
yang tercipta dari wajah teduhmu
sementara kau cuma tersenyum
melihat diriku yang bersimpuh di pusaramu yang bisu
wajah manis duduk di altar moksa
mencoba untuk memaknai
teka-teki luka yang sempat kau sabdakan
dan ketika malam menyekat langit
kau datang mengintipku
dari balik janur yang mulai tertusuk oleh malam
tubuh mungilmu menari-nari
mengeja gemerincing alam
hingga terciptalah hikayat
membuat kau dan aku
mengukir risalah Laila dan Majnun
jujur ku baca lembar pengakuanmu
" Sur.... nafsuku tak terkendali "


SEORANG GADIS BERNAMA KACA

tataplah mataku kasih
riak gelombang yang terpantul
mengharuskanku mematung dibelahan bibirmu
selembar kaca yang menggantung dihamparan matamu
membuatku hambar
hanya satu kata yang sempat melompat dari bibirku
" ku ingin mempersuntingmu dengan basmalah "


HIKAYAT I

Lin….
Kepalamu terkelupas
Cahaya putih membuncah di ubun-ubunmu
; hentak
; lunak
Pecah membentuh noktah atom
Lin….
Prasasti yang menempel di punggungmu
Memaksaku untuk mengejanya
Meski sulit bagi batin
Lin…..
Garis yang melintang
Terpantul bersama luka yang menganga
Menghempas dinding kebisuan
Lin….
Kucengkram keningmu
Maaf…
Kuharus remukkan batinmu


RISALAH PURNAMA YANG LALU

Pandanganku melesat
Menerkam tubuhmu
Bayi dalam timanganmu
Menjerit
; Mendengkur
; Menanyaimu tentang nasib
Nasib mengapa kita terkekkang
Ah…. Bosan sekali aku membahasnya lagi
Ku akhiri dengan senyum
Semuga tangis ini bertahta di pelupuk nadiku


TERPUNGKUL BERSAMA CINTA

Sempurnalah sekarang
Tubuhku kau tindih
Kau telan aku
Di ketiak pengabdian
Kerumunan kaummu
Memporak-porandakan sel-sel celah nadi
Tertelungkup di nahkoda
Dasar…..
Tak tau malu..
Kau zinahi aku


HAWA DIBIBIR PANTAI

Sajakku surut
Tercabut wajahmu yang kecut
Bersembunyi dibalik kabut
; Takut
; Lutut
Padahal, Sebelum kau menjajahku
Ku t’lah membungkus kata
Menjadikannya 3 ton kata
Tapi…
Kenapa sajakku surut


PANDORA

Pusaran waktu mempertemukan kita kembali
Dimulut laut
Kutemukan riwayatmu
Berbicara riwayat…..
Riwayatmu mengambang
Menubrukku dari tebing bait
Pandora….
Itukah tubuhmu
Berlayar dikaki langit
Menumbuk matahari
Dengan tombok metos
Pandora…
Kulantunkan namamu

Tidak ada komentar: